Kita tahu manusia
adalah makhluk sosial, dia membutuhkan orang lain dalam kehidupannya sehingga
dia akan selalu melakukan interaksi baik langsung atau melalui gadget yang ada
sekarang, dan setiap kali akan melakukan intersaksi tersebut yang pertama kali dilakukan
adalah memanggil atau menyeru.
Allah swt, ketika
manusia sudah menerima amanat sebagai pemimpin yang sebelumnya ditolak oleh langit,
bumi bahkan gunung (al-Ahzab:72), ingin selalu memonitoring dan
berinteraksi dengan manusia itu. Memberikan pengarahan, aturan, hukum bahkan
anjuran agar manusia bisa menjaga amanat yang sudah diberikan dengan baik.
Adapun bentuk interaksi ini di dalam al-Quran menggunakan Uslub Kalami, maka
secara otomatis setiap pesan yang disampaikan diawali juga dengan memanggil,
atau dalam bahasa Arab disebut an-Nida.
Secara
Bahasa an-Nida merupakan sebuah panggilan dengan menggunakan suara, baik
dengan suara lantang, suara rendah, jauh atau dekat. Di dalam konteks Bahasa
Arab Ketika ingin menggunakan Uslub Nida ini maka harus diawali dengan
huruf nida. Kalaupun ada shighat nida tapi tidak ditemukan huruf nida,
berarti ada tujuan lain dan itu merupakan bentuk khusus dan tidak umum
digunakan. Bisa karena hubungan yang begitu deka tantara yang memanggil dan
yang dipanggil, atau tujuan lain.
Jadi dapat
kita katakana bahwa huruf nida adalah huruf yang digunakan untuk memanggil
seseorang atau sesuatu, yang berjarak jauh atau dekat.
وللمنادى النّاء أو
كالنّاء يا ….
وأي وآكذا أيا ثمّ هيا
والهمز للدّاني ووا
لمن ندب ….
أو يا وغير وا لدى اللبس اجتنب
Dalam bait tersebut di jelaskan bahwa huruf atau Adatunnida
yang lumrah digunakan oleh orang arab itu ada 6, baik dalam syair, natsar, khitobah
atau bahkan risalah. ke 6 huruf tersebut memiliki spesifikasi dan
penggunaannya tersendiri. misalnya untuk memanggil orang yang dekat, menggunakan
huruf (أ), atau
Ketika sesuatu itu jauh, maka yang digunakan adalah (أيا, يا, أي, هيا), atau sesuatu yang dipanggil
adalah hal yang diratapi, maka yang digunakan adalah (واو).
Lalu Ketika kita membuka al-Quran mengapa hanya ada
huruf(يا) saja yang digunakan dalam Syighat nida
ini? Apakah al-Quran hanya menganggap (يا)saja yang
dijadikan huruf nida atau bagaimana?
Allah swt mencukupkan penggunaan (يا) dalam konteks nida di
dalam al-Quran karena beberapa alasan, di antaranya :
1. Karena
(يا) merupakan huruf asal dalam konteks nida.
2. (يا) merupakan
huruf nida yang digunakan untuk munada yang dekat.
3. (يا) paling
masyhur dikalangan arab.
4. (يا) bisa
digunakan untuk munada dekat, sedang atau jauh.
Kemudian nida (يا) yang ada di dalam
al-Quran memiliki dua pola :
Pertama, disambung dengan (أي) mubhamah dan (ها) tanbih. Apa
gunanya?
Untuk menunjukan bahwa yang menyeru adalah Allah swt
sebagai taklif untuk makhluknya, kemudian kata dimasukan (أي) littadarruj minal ihām ilal idhāh, kemudian ditambahkan (ها) tanbih agar
tidak terkesan memberatkan serta membuat mukhatabnya memperhatikan isi
dari seruan Allah Swt itu.
Di dalam al-Quran sendiri ada 10 surat yang diawali
dengan huruf nida (يا) yang ditambahkan huruf tadi menjadi (يا أيها) :
1.
يا ايها الذين آمنوا Terdapat dalam permulaan surat al-Maidah,
al-Hujarat dan al-Mumtahanah
2.
يا أيها الناس Terdapat dalam permulaan
surat an-Nisa dan al-Hajj
3.
يا أيها النبي Terdapat dalam permulaan
surat at-Thalaq, dan at-Tahrim
4.
يا أيها المدثر Terdapat dalam permulaan
surat al-Mudatsir
5.
يا أيها المزمل Terdapat dalam permulaan surat al-Muzammil
6.
يا أيها الكافرون Terdapat dalam permulaan
surat al-Kafirun
kemudian kalimat-kalimat yang sudah di jelaskan tadi
diulang berkali-kali di dalam al-Quran, misalnya kalimat يا ايها الذين آمنوا di ulang 89 kali, يا أيها الناس Di ulang 20 kali, يا أيها النبي Di
ulang 13 kali, sehingga menjadi jelas bahwa didalam al-quran hanya menggunakan
satu huruf nida saja yaitu (يا), huruf-huruf yang lain tidak digunakan di dalam al-Quran bukan
berarti tidak dianggap, akan tetapi sudah cukup terwakili dengan satu huruf
ini.
Kedua, Apabila (يا) nida ini masuk pada lafadz
jalalah, maka diganti dengan menggunakan mim bertasydid (مّ)
sehingga dari kata يا الله
menjadi اللهمّ
Kita bisa menemukan اللهمّ di dalam 5 tempat, di surat Ali Imran,
al-Maidah, al-Anfal, Yunus dan az-Zumar.
Komentar
Posting Komentar